Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Anastasia Satriyo, M.Psi., mengatakan pentingnya mengajarkan anak memiliki simpati dan empati dengan sesama sejak dini. Menurutnya, salah satu cara selain dengan bermain bersama, juga dengan membiasakan untuk berbagi kepada teman maupun siapa pun yang membutuhkan.
“Baiknya kebiasaan untuk berbagi dipupuk sejak dini agar sang buah hati dapat tumbuh menjadi pribadi yang dermawan dan memiliki rasa empati tinggi terhadap sesama,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan anak belajar untuk berbuat kebaikan melalui waktu berkualitas bersama dan mencontoh dari orang tua. Orang tua bisa mengajarkan anak melalui permainan yang menyenangkan dan tidak memaksa. Ini akan membuat anak ingat dan memiliki keinginan untuk mengulang berbuat baik ke depannya. Anastasia juga berbagi tips melatih anak untuk berbuat kebaikan.
“Pertama, menggunakan kata-kata atau kalimat yang baik dan mengapresiasi perilaku anak yang baik, lalu bisa juga orang tua bermain role play menggunakan figur dan mainan yang konkret,” jelasnya.
Kiat selanjutnya, orang tua bisa mengajak anak bermain sambil mengenalkan beragam nama emosi pada buah hati. “Dalam beberapa permainan biarkan anak memegang kendali. Anak yang mendapatkan kesempatan untuk diikuti saat bermain akan lebih mudah berempati terhadap orang lain,” jelasnya.
Figur publik Tasya Kamila pun meyakini dengan bermain menggunakan mainan edukasi yang tepat, tanpa disadari anak belajar di saat yang bersamaan.
“Aku percaya bahwa proses belajar anak dimulai sejak masih kecil sehingga harus memberikan mainan yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya,” kata Tasya. “Bentuk pembelajaran anak pun biasa dilakukan dengan mencontoh orang tuanya, maka aku pun membiasakan untuk memperlihatkan perilaku atau kebiasaan baik agar anakku pun bisa melakukan hal yang sama, seperti membiasakan anak untuk mau berbagi atau memberi dengan sesama, maka kami sebagai orang tua harus mencontohkannya terlebih dulu.”