Covid-19: Benarkah Antibodi Merosot 6 Bulan setelah Infeksi atau Vaksinasi?

Dokter spesialis patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menjelaskan mengenai antibodi yang turun setelah enam bulan divaksin Covid-19. Menurutnya, sudah diketahui sejak dulu bahwa antibodi memang perlahan menurun kadarnya seiring waktu.

“Semua mengalaminya, semua hasil vaksinasi mengalaminya, baik pascainfeksi maupun pascavaksinasi,” ujar dia di Grup WhatsApp Liputan Covid-19, Kamis, 5 Agustus 2021.

Namun, Tonang melanjutkan, seberapa cepatnya antibodi turun tergantun kepada penyakitnya, apa penyebabnya, dan bagaimana respon orangnya. “Karena beda-beda setiap orang,” kata dia lagi.

Untuk infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, ada yang melaporkan bahwa 98,8 persen orang masih memiliki antibodi setelah sembilan bulan pascainfeksi. Ada juga yang melaporkan bertahan hingga 13 bulan, bahkan ada pula informasi yang menyebutkan menurun setelah 6 bulan.

Tonang yang juga seorang epidemiolog itu menambahkan, yang benar adalah antibodi tersebut bukan berarti langsung habis, tapi kadarnya perlahan berkurang. Tetapi, dalam laporan penelitian yang sama, ada informasi yang lebih penting yakni, pemberian dua kali suntikan dosis vaksin mampu membentuk sel memori yang cukup untuk merespon bila terjadi lagi infeksi atau bila diberikan vaksinasi lagi.

“Begitu sel memori merespons, segera terbentuk antibodi lagi,” tutur Tonang yang merupakan dosen tetap di UNS itu.

Informasi itu dinilainya penting karena respons orang berbeda-beda dalam hal kadar antibodi. Namun, banyak laporan juga yang menyebutkan adanya pembentukan sel memori pada banyak orang yang sudah divaksinasi. “Jadi kalaupun termasuk yang antibodinya menurun, kita masih punya sel memori,” katanya.

Sehingga, dia menyarankan agar orang yang sudah menjalani vaksinasi bersyukur, karena sudah memiliki sel memori. Dengan sel memori, Tonang berujar, semuanya punya kesiapan segera bereaksi bila terpaksa terinfeksi lagi.

Juga yang terpenting, Tonang mengingatkan, hindari risiko paparan tinggi virus Covid-19, agar memperkecil risiko terinfeksi. “Jangan sampai kita bagai pepatah: karena mengangankan elang di langit, burung merpati di tangan justru kita lepaskan.”

Tinggalkan Balasan