TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir berbincang-bincang secara virtual dengan Indra Rudiansyah. Indra adalah mahasiswa asal Indonesia yang menjadi anggota peneliti vaksin AstraZeneca pimpinan Sarah Gilbert dari Jenner Institute.
Dalam bincang-bincang tersebut, Erick menanyai Indra berbagai hal, termasuk rencananya pulang ke Tanah Air. “Jadi rencana kapan balik?” kata Erick di tayangan langsung melalui akun media sosial Instagram-nya, Jumat, 23 Juli 2021.
Indra lantas menjawab bila tak ada aral melintang, dia akan tiba di Indonesia pada Oktober 2022. Indra kini menempuh sekolah S-3 di University of Oxford untuk program clinical medicine. Ia merupakan penerima beasiswa LPDP yang bergabung dalam penelitian vaksin Covid-19 di Inggris.
Sebelum bersekolah di Oxford, Indra merupakan pekerja di PT Bio Farma (Persero). Erick berharap setibanya di Indonesia, Indra akan membantu pemerintah Indonesia mengembangkan vaksin di dalam negeri.
“Mudah-mudahan ketika balik membantu Indonesia. Karena vaksin ini penting, tidak hanya untuk Covid-19, tapi untuk basic seperti malaria dan TBC yang kasusnya memang tinggi di Indonesia,” ujar Erick.
Erick mengakui saat ini ekosistem R&D atau penelitian dan pengembangan di Indonesia masih kurang. Bio Farma sebagai BUMN yang memiliki kemampuan memproduksi vaksin pun belum memiliki sistem yang maksimal.
Selain bertanya ihwal rencana setelah sekolah di Oxford, Erick mengenang pertemuan pertamanya dengan Indra. Keduanya pertama kali bertemu dalam rapat antara Indonesia dan AstraZeneca untuk kerja sama vaksin Covid-19 pada kuartal keempat 2020.
Erick Thohir sempat terkejut saat mengetahui Indra adalah warga negara Indonesia. “Waktu ketemu Indra saya enggak tahu indra dari mana. Cuma kebetulan kita siapkan waktu untuk ketemu Indonesia best brand. Lalu di sana ada indra, ada teman-temannya. Dan saya terkaget-kaget ketika tahu Indra dari Bio Farma,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA